KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT Yg Telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, serta senantiasa memberikan kesehatan kemampuan dan kekuatan
kepada penulis untuk dapat menyelesainkan tugas ini. Dalam menyelesaian tugas
penulis berusaha semaksimal mungkin agar tulisan ini dapat mencapai
kesempurnaan, namun sebagai hambah Allah SWT yang menyadari sepenuhnya atas
segala kekurangan, kehilafan dan kesalahan.Olehnya itu, penulis menerima
kritikan dan saran dari semua pihak dalam penyempurnaan tugas ini. Semoga apa
yang terdapat dalam penulisan tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca utamanya
bagi kami sendiri dalam pengembangan pengetahuan di masa yang akan datang dan
segalanya bernilai ibadah disisi Allah SWT, Amin.
Gorontalo,
3 April 2017
Penuli
Denny Irawan
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAH
1.1 Latar Belakang
Berita adalah segala laproan mengenai peristiwa, kejadian,
gagasan, fakta yang menarik perhatian dan penting untuk disampaikan atau dimuat
dalam media massa agar diketahui atau menjadi kesadaran umum. Di dalam
menyampaikan sebuah berita, harus jelas serta mudah untuk dipahami oleh para
penikmat berita.
Semi
(1995:9) menyebutkan bahwa berita adalah 26 fakta yang disampaikan kepada orang
lain. Namun, tidak semua fakta masuk ke dalam jenis berita, karena berita
adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik,
dan penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat
kabar, radio, televisi, maupun media online internet (Sumandiria 2005:65).
Sehingga dapat dikatakan bahwa fakta yang tidak memenuhi kelayakan tersebut
tidak termasuk ke dalam jenis berita.
Dalam pengemasannya berita dapat dimuat ke dalam bebeapa
media misalnya media visual, audio, audio-visual dan juga cetak.
Berita yang disajikan dalam bentuk tulisan haruslah
menggunakan gaya penulisan yang singkat tanpa mengurangi keabsahan dari nilai
berita itu sendiri. Mengapa harus demikian, itu dikarenakan tedapat selain
media cetak terdapat media yang bisa menampilkan berita dalam bentuk suara dan
gambar (TV) sehingga lebih memudahkan para penikmat berita dalam memperbaharui
infomasinya mengenai hal-hal tetentu
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
Seajarah Singkat Berita ?
2.
Bagaimana
Tekhnik Menulis Berita ?
3.
Apa Jenis-Jenis
Berita ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui
sejarah singkat berita
2.
Mengetahui
tekhnik menulis berita
3.
Mengetahi
jenis-jenis berita
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Singkat Penulisan Berita
Berita
adalah segala laproan mengenai peristiwa, kejadian, gagasan, fakta yang menarik
perhatian dan penting untuk disampaikan atau dimuat dalam media massa agar
diketahui atau menjadi kesadaran umum. Di dalam menyampaikan sebuah berita,
harus jelas serta mudah untuk dipahami oleh para penikmat berita.
Menurut
Curtis D. MacDougall, ia
menyebutkan bahwa sejak PD II banyak pakar jurnalistik atau pun praktisi yang
membahas tentang metode penulisan berita. Mereka terus melakukan analisa
terhadap cara-cara penulisan berita supaya berita yang disajikan mudah dibaca,
mudah dipahami, dan memiliki warna atau suasana sehingga dapat menggugah hati
pembaca.
Sebelum
dikenal rumusan 5W+1H, jauh sebelum tahun 1930, teknik penulisan berita
dianggap sudah cukup hanya dengan memenuhi tiga atau empat pertanyaan, seperti who,
what, where atau when, dari fakta atau kejadian yang dilaporkan.
Hingga pada tahap selanjutnya hal itu dirasa kurang memadai, sehingga
Associated Press misalnya, dalam suatu buku petunjuk untuk staf redaksinya
yaitu Associated Press Managing Editors memperkenalkan suatu formula
baru yang dikenal dengan formula 5W+1H (what,
who, where, why, when + How).
2.2 Tekhnik Menulis Berita
Menulis
sebuah berita bukanlah hal yang mudah, karena untuk bisa menghasilkan sebuah
berita yang baik diperlukan teknik-teknik yang baik dan benar pula di dalam
mengumpulkan berita atau menulisnya, agar berita yang dihasilkan berbobot dan
memiliki daya tarik pembaca.
2.2.1 Langkah-langkah penulisan berita
a) Obyektif,
seorang wartawan harus menjaga jarak dengan peristiwa yang diangkatnya sebagai
berita, dengan demikian seorang wartawan dilarang melibatkan kepentingan
pribadi dan pandangan subyektif atas peristiwa. Namun tulisan harus faktual
atau dituliskan berdasarkan fakta dan data yang benar- benar ditemukan
dilapangan.
b) Cover
both side, tulisan harus seimbang dan berusaha mencantumkan semua
pihak yang terlibat dalam peristiwa.
c)
Prinsip
hemat kata, prinsip dasar komunikasi menghendaki agar komunikasi berjalan
dengan cepat dan jelas, dalam waktu dan ruang yang relatif terbatas, selain itu
perhatikan penggunaan bahasa yang hemat dan maksud serta inti dari tulisan bisa
dipahami. Hal ini agar berita efisien dan efektif, baik dari pemilihan diksi,
membentuk kalimat, penyusunan alinea, hingga membentuk plot seefektif mungkin,
yang terpenting dalam penulisan berita adalah pembaca mudah mencerna informasi
yang disampaikan.
d)
Menggandung unsur 5W+1H, artinya dalam berita harus
dijelaskan peristiwa apa yang ditulis, siapa saja yang terkait, kapan itu
terjadi, dimana terjadinya dan bagaimana rangkaian peristiwa tersebut.
e) ditulis
dalam piramida terbalik . Dalam pola ini maka data yang paling penting
harus diletakan dialinea- alinea pertama. Dengan demikian semakin atas letak
alinea, semakin penting pula data yang dikandungnya, alinea pertama yamg
disebut dengan lead merupakan alinea terpenting. Sebab dalam lead inilah
termuat angel(sudut bidik), berita dan inti yang dipaparkan.
2.2.2 Bentuk Dan Jenis Susunan Berita
a) Bentuk
Piramida terbalik; dalam penulisan berita dimulai atau diawali
dari berita yang dianggap paling penting, setelah itu diikuti hal- hal yang kurang
penting. Bentuk ini sering dipakai untuk menulis berita- berita langsung
(straight news). Bagian paling penting dituangkan dalam lead atau alinea
pertama berita.
b) Bentuk
Piramida tegak; penulisan berita diawali dari hal- hal yang
kurang penting, kemudian diikuti ke hal- hal yang semakin lama semakin penting.
c) Bentuk
Pararel; penulisan berita ini antara alinea- alinea awal,
pertengahan hingga akhir dianggap memiliki bobot yang tidak jauh berbeda.
d) Bentuk Kronologis; penulisan
bentuk ini memaparkan informasi secara berurutan.
Antara alinea awal, pertengahan sampai akhir berita merupakan
proses waktu atau peristiwa yang sulit untuk dipisahkan.
2.2.3 Proses Menulis Berita
a).
Fact
Organizing yaitu pengorganisasian/pengumpulan fakta Apakah itu hasil
interview, kejadian langsung, ataupun menggunakan data- data tertulis yang
telah tersedia.
b). Lead
Decission yaitu penentuan lead untuk teras berita. Ingat, gagal
menentukan lead, bisa berarti gagal menulis berita.
c). Word
selection yaitu pemilihan kata- kata yang cocok, untuk mendukung
penulisan berita, usahakan alur yang runtut, jangan melompat- lompat sehingga
dapat mengganggu pemahaman pembaca.
2.2.4 Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Menulis Berita
Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat naskah
berita.
1. Nama
2. Kata Asin
3. Atribusi + Nama
4. Usia
5. Kutipan atau Kalimat Langsung
6. Singkatan
7. Simbol
8. Tanda Baca
9. Penulisan Angka
Djuharie
dan Suherli (2005:35) juga menyebutkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam menulis berita, antara lain adalah :
1. Tulisan berita harus bisa menyentuh kebutuhan manusia akan
informasi.
2. Berita yang ditulis harus aktual sehingga tidak menjadi
berita yang basi.
3. Penulisan berita untuk surat kabar harus cepat dan singkat
tetapi kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.
4. Tulisan berita harus bisa menjawab pertanyaan apa, kapan,
siapa, dimana, mengapa, bagaimana.
5. Tulisan berita yang berkelanjutan tentang suatu hal, pada
bagian akhir berita harus diungkapkan lagi tentang latar belakang peristiwanya.
2.3 Jenis-Jenis Berita
Faqih
(2003:42-43) mengungkapkan bahwa jenis berita yang lazim dipakai di media massa
terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Straight News
Berita
langsung, dalam perkembangan kemudian sering hanya disebut berita. Staright news
dibuat untuk menyampaikan fakta yang baru dan harus segera diketahui
masyarakat. Hal yang paling penting dalam staright news adalah aktualitas,
karena persaingan media, fakta harus secepat mungkin dipublikasikan, jika
terlambat sudah tidak actual lagi (karena mungkin lelah dimuat media lain).
Sebagian besar halaman depan surat kabar (headline news) berisi berita
jenis ini. Demikian pula berita radio, televisi, dan media online sebagian
berupa besar berita jenis ini.
2. Hard News
Sama
dengan Straight News, yakni berita yang memiliki nilai lebih dari segi
aktualitas dan kepentingan atau amat penting segera diketahui pembaca. Ada juga
yang mengartikan Hard News dengan berita-berita "serius" menegangkan,
misalnya berita teroris, kerusuhan, dan sejenisnya.
3. Soft News
Merupakan
berita ringan, jenis ini tidak mengutamakan aktualitas, tapi menekankan aspek
manusiawi (human interest) dalam suatu peristiwa. Nilai beritanya (new
values) di bawah Hard News, tidak sepenting Straight News. Bisa pula
diartikan sebagai berita yang "tidak menegangkan
4. Depth News
Berita
mendalam. Tidak sekilas, lebih panjang dan "lebih lama" dari berita
yang lain. Wartawan melakukan pendalaman dengan latar belakang, dampak,
pandangan pakar, dan sebagainya.
5. Investigation News
Investigative
News. Berita Investigasi. Berita yang disusun dan diolah berdasarkan
penyelidikan. Wartawan meliput sebuah peristwa layaknya "intelijen".
Butuh waktu, butuh keberanian juga, bahkan kadang-kadang harus menyamar
layaknya intel.
6. Interpretative News
Berita
interpretasi. Berita yang disusun berdasarkan "penafsiran" atau
pendapat narasumber tentang suatu peristiwa atau masalah. Ada satu peristiwa,
lalu wartawan mengembangkannya dengan mewawancarai pengamat atau narasumber
lain yang kompeten.
7. Opinion News
Berita
yang berisi pendapat ahli, pengamat, atau narasumber tentang suatu peristiwa
atau masalah. Bisa juga berupa berita yang berisi pemikiran atau "isi
pidato" seorang pejabat atau pengamat di sebuah acara, seminar
misalnya. Wartawan mencatat poin penting, intisari, atau "isi
omongan" yang sekiranya penting dan menarik untuk diketahui publik.
8. Feature
Berita
kisah, khas. Merupakan jenis tulisan mengenai suatu fakta yang dapat menambah
pengetahuan pembaca dan atau menyentuh perasaan pembaca. Jenis berita ini tidak
terpengaruh pada unsur aktualitas, yang diutamakan adalah detail suatu fakta.
Unsur terpenting dalam penulisan feature adalah sisi manusiawi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
berita
adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan
atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat
kabar, radio, televisi, atau media on-line internet. Unsur yang harus ada
di dalam berita adalah What (Apa) ,Who (Siapa), Where (Dimana),When (Kapan), Why
(Mengapa), dan How (Bagaimana). Selain unsur berita, teknik menulis berita
sangatlah penting dalam penulisan naskah berita. Teknik menulis berita
memudahkan penulis dalam membuat naskah berita.
3.2 Saran
Untuk para pembaca
semoga dengan penjelasan yang ada dalam makalah Semoga para pembaca mengetahui semua tentang berita, mulai dari
definisi, unsur, jenis-jenis berita dan teknik menulis berita ada baiknya jika
dalam penulisan berita semua itu digunakan.
Agar dapat maksimal dan tentunya
para pembaca juga tertarik dengan berita tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Barus,
Sedia Willing. 2011. Jurnalistik: Petunjuk Teknis Menulis Berita.
Jakarta: Erlangga.
Syamsul M. Romli, Asep. “Teknik Menulis Berita”. 2 April
2017
http://jurnalistikpraktis.blogspot.co.id/
Tea, Romel. “Jenis-Jenis Berita Jurnalistik”. 2 April 2017
http://www.romelteamedia.com/
mantap gan postingnya. ane suka
BalasHapussalam kenal gan...
kapan - kapan mampir ke web kita ya
https://berita-dinamika.com/